Chennai – Tim Astra Honda Racing Team (AHRT) mengunci gelar juara tim pada Asia Road Racing Championship (ARRC) 2017 kelas Asian Production 250 (AP 250) di Madras Moto Race Track, Chennai, India (23-24/9). Pencapaian ini membuktikan kuatnya kompetensi tim balap Indonesia yang mampu bersaing dengan negara Asia lainnya.
Dengan total raihan 216 poin, AHRT memiliki selisih 68 poin dengan tim terdekat yang tidak dapat terkejar lagi oleh tim balap lain pada sisa seri balap ARRC berikutnya di Chang International Circuit, Thailand (2-3/12). Selisih poin yang terpaut jauh ini membuat AHRT menjadi juara kategori tim balap ARRC kelas AP250 meskipun musim balap tahun ini belum usai.
Perolehan poin pada kategori tim di ajang ARRC ini merupakan hasil raihan poin tertinggi para pebalap AHRT pada setiap balapan AP250. Tim AHRT yang menangani kelas AP250 terdiri dari 17 orang anak bangsa yang memiliki peran sebagai manager, pebalap, mekanik, engineer, dan support.
General Manager Planning and Analysis AHM A. Indraputra mengatakan berhasilnya tim AHRT mengunci gelar juara di ARRC 2017 kelas AP250 merupakan sebuah bentuk kerjasama tim yang solid. Tim yang didominasi putra terbaik Indonesia ini berhasil membuktikan kepiawaiannya dalam menghasilkan performa balap terbaik di balapan Asia.
“Hasil balapan yang baik tidak lepas dari peran serta tim balap yang kuat dan saling bekerjasama erat menciptakan performa balapan yang terbaik. Masing-masing anggota tim Astra Honda Racing Team berhasil memainkan perannya dengan baik dari segala sisi, baik kesiapan motor Honda CBR250RR, pebalap, maupun strategi balap di setiap tantangan sirkuit sepanjang musim balap ARRC," ujar Indraputra.
Asian Production 250
Pada sesi kualifikasi seri ketiga ARRC (23/9) Gerry berhasil mencatatkan waktu terbaik 01’49.603 dan harus start dari posisi keempat. Ketika balapan pertama akan dimulai (23/9), Gerry melakukan kesalahan hingga dirinya terjatuh dua kali saat sesi warm up sehingga dirinya harus menyelesaikan jalannya balapan dangan tertinggal 3 lap dari rivalnya yang lain.
Pada race kedua (24/9), hujan mulai mengguyur lintasan balap sesaat sebelum balapan dimulai. Balapan dengan kondisi wet race pun dikeluarkan oleh penyelenggara dan jalannya balapan dipersingkat menjadi 10 lap. Pebalap AHRT, Gerry Salim memulai jalannya balapan dengan kurang mulus.
Sesaat setelah lampu start menyala, dirinya sempat tercecer hingga posisi 10. Perlahan pemuda asal Kota Pahlawan ini terus memperbaiki posisi hingga pada lap ke 5 dirinya mampu merangsak naik ke posisi 7. Gerry akhirnya berhasil finish di posisi ke 5 dengan catatan waktu terbaik 1’56.896.
Melalui pencapaian ini, Gerry masih mampu mempertahankan posisi pertama di klasemen sementara kelas AP250 dengan total poin 186, terpaut 38 poin dengan rival terdekatnya.
“Pada balap kedua di awal balapan saya mencoba untuk beradaptasi dengan ban dan lintasan yang basah. Hingga melalui beberapa lap saya mulai percaya diri dan berusaha untuk terus memperbaiki posisi. Akhirnya saya pun harus puas dengan finish di posisi ke 5, bagaimana pun saya tetap meraih poin pada seri ini. Mohon dukungannya, sehingga saya dapat maksimal pada seri terakhir.” ujar Gerry.
Sementara itu pebalap AHRT lainnya, Rheza Danica yang juga turun di kelas AP250 pada sesi kualifikasi dapat mencatatkan waktu terbaik 1’49.804 dan harus memulai balapan pada posisi ke enam. Pada race pertama, pebalap dengan nomor motor 123 ini memulai jalannya balapan dengan start yang kurang mulus.
Rheza harus berusaha keras untuk lepas dari rombongan kedua namun ketatnya balapan membuat Rheza harus finish di posisi ke enam. Pada balap kedua (24/9), Rheza pun harus menyesuaikan diri dengan lintasan yang basah. Pebalap muda ini harus mencicipi posisi ke-9 pada lap-lap awal. Namun dirinya terus memperbaiki posisi hingga dapat finish di urutan 7.
“Kondisi cuaca yang berbeda dengan balapan kemarin membuat saya harus melakukan penyesuaian. Saya pun terus berusaha untuk menyodok ke barisan depan, hingga akhirnya finish di posisi ke 7. Hasil pada seri ini menjadi penyemangat untuk saya agar lebih baik lagi pada seri akhir di Thailand,” ujar Rheza.
Supersports 600
Irfan Ardiansyah, pebalap AHRT asal Magetan yang kembali turun di kelas Supersports 600 setelah beberapa bulan dibekap cidera mampu meraih hasil yang positif. Mencatatkan waktu terbaik 01’42.823 saat sesi kualifikasi membuat Irfan harus puas untuk memulai jalannya balapan dari posisi ke 11. Pada balapan pertama, Irfan harus berusaha keras untuk merangsak naik ke posisi 10 besar.
Persaingan yang didapatkan Irfan dalam menuntaskan balapan sebanyak 12 lap ini bukan hal yang mudah, namun dirinya mampu memperbaiki posisi dan finish di urutan ke 8. Pada balapan kedua, Irfan harus berusaha keras melakoni jalannya balapan dengan aspal yang sudah mulai mongering. Dirinya terus berusaha memperbaiki posisi, namun Irfan harus puas untuk finish di posisi ke 11.
“Perjuangan pebalap binaan AHM belum usai. Hasil dari ARRC seri India ini menjadi bekal penyemangat kami pada seri akhir di Buriram pada Desember mendatang. Dengan semangat Satu hati kami yakin akan menutup balapan ARRC ini dengan hasil maksimal,” tutup Indraputra.
Tidak terkecuali buat Rider CBR Bengkulu (RCB), salah satu komunitas yang berangkat dari hobi otomotif yang mempunyai kesamaan merek motor.…