Irfan Ardiansyah menghadapi masa sulit di kelas SuperSports 600cc Asia Road Racing Championship, kadang di atas, kadang di bawah.
Saat menjadi pendatang baru musim lalu, dia naik podium pada balapan debutnya, tetapi kemudian mengalami cedera pada putaran ketiga dan absen pada dua putaran berikutnya.
Tahun ini, cedera kembali menyerang pebalap muda berbakat tersebut. Paha kirinya retak akibat kecelakaan saat turun pada putaran di Australia.
Meskipun mengalami berbagai kesulitan, pebalap Astra Honda Racing Team ini selalu berjuang untuk bangkit, dan bertekad menutup musim ini dengan hasil maksimal. Jelang dua putaran terakhir musim 2018, Irfan berbicara seputar musim ini dan balapan spesial pada putaran berikutnya di Sentul.
Apa pendapatmu tentang musim 2018 sejauh ini?
"Saya memulai musim dengan optimisme tinggi karena ini merupakan musim kedua saya di kelas SuperSports 600cc dan saya sudah mempersiapkan fisik maupun mental dengan baik. Pada putaran pertama di Thailand, hasilnya tidak buruk dan saya bisa bersaing dengan pebalap di grup depan pada balapan kedua, meskipun saya berharap bisa lebih baik. Di Australia, saya merasa sangat siap dan beradaptasi dengan baik di lintasan di sana. Namun, sayangnya saya mengalami kecelakaan dan cedera ketika bersaing untuk mendapatkan podium, dan akhirnya juga harus absen pada putaran berikutnya. Setelah satu bulan menjalani pemulihan, saya kembali di India, meskipun belum 100 persen fit dan kami tidak bisa mendapatkan hasil terbaik. Ini bukanlah musim yang mudah buat saya, dan banyak yang harus kami perbaiki. Namun, yang paling penting buat saya sekarang adalah kembali mendapatkan kepercayaan diri dan menjalani sisa musim dengan melakukan yang terbaik."
Apa yang kamu pelajari dari musim pertama di kelas SuperSports 600cc?
"Pada musim pertama saya di ARRC, kami mencatat beberapa hasil bagus, tetapi kami juga berharap bisa lebih baik. Saya juga mengalami cedera pada pertengahan musim yang menghambat kemajuan saya, karena sebelumnya saya bisa meraih podium pada putaran pertama dan secara umum merasa luar biasa. Saya harus mulai dari awal lagi dan sangat sulit untuk pulih total. Karena itulah, persiapan saya untuk musim 2018 sangat berat, dan saya mengikuti program yang bisa membuat saya mendapatkan peningkatan di semua aspek. Saya rasa, saya lebih dewasa sekarang, lebih sabar, dan lebih berpengalaman."
Apa perbedaan musim ini dengan musim 2017 di kelas yang kamu ikuti?
"Level persaingan musim ini naik dan tim lebih kompetitif dibandingkan tahun lalu. Kami melihat hal ini sebagai tantangan yang memaksa kami untuk menjadi lebih baik. Secara pribadi, sangat bagus buat saya karena sekarang saya punya rekan satu tim. Tahun lalu, saya sendiri. Sekarang, saya bisa membandingkan data dengan hasil dari Andi [Gilang], dan itu membuat lebih mudah untuk mengembangkan banyak hal, karena dengan begitu kami bisa mencari solusi agar bisa lebih baik di atas motor."
"Target saya adalah melakukan yang terbaik pada dua putaran tersisa dan menutup musim 2018 dengan kondisi fisik yang bagus, serta merasa puas dengan apa yang sudah kami lakukan."
Sebelum cedera, di Australia kamu hampir meraih podium pertama musim 2018. Apa yang bisa menjadi kunci agar kamu mampu kembali bersaing di Top 3?
"Terkadang, cedera berpengaruh terhadap mental saya. Sekarang saatnya untuk melupakan itu dan kembali ke performa terbaik saya. Saya yakin bahwa ketika fokus, disertai rasa percaya diri, kerja keras, dan pengalaman lebih yang saya miliki, kami bisa kembali bersaing untuk mendapatkan posisi terbaik. Saya akan melakukan segalanya untuk mewujudkan itu pada balapan-balapan berikutnya."
Putaran ARRC berikutnya akan digelar di Sentul, di hadapan para pendukung di Indonesia. Apa artinya buatmu, balapan di negara sendiri?
"Saya sangat senang karena putaran berikutnya akan digelar di Sentul. Buat kami, ini menjadi momen spesial dalam satu tahun, ketika kami bisa menunjukkan kemampuan kami di depan para penggemar. Di sisi lain, beban juga jadi lebih tinggi ketika balapan di negara sendiri. Namun, saya yakin akan bisa mengatasi itu dan mengubahnya menjadi tambahan motivasi."
Apa targetmu pada akhir musim?
"Pada awal musim, saya bertekad untuk bisa masuk Top 5 atau Top 10. Namun, karena cedera, target itu menjadi sulit. Sekarang, terget saya adalah melakukan yang terbaik pada dua putaran terakhir dan menutup musim 2018 dengan kondisi fisik yang bagus, serta merasa puas dengan apa yang sudah kami lakukan."
Tidak terkecuali buat Rider CBR Bengkulu (RCB), salah satu komunitas yang berangkat dari hobi otomotif yang mempunyai kesamaan merek motor.…